Cari Blog Ini

Kamis, 20 November 2014

MASAK
Memasak, adalah kegiatanku setiap hari (pagi sore). Dikarenakan makanan Thailand saya tidak suka, mungkin karena terlalu rindu dengan si Mbok saya, jadi makanan Indonesia yang jadi idola.hehe
Memasak, hal yang menyenangkan bagiku, meskipun kadang rasanya weh banget (tidak asin dan kadang asin sekali) tetapi itulah memasak bagiku. Dua minggu sudah aku mengajar di Thailand, masakanku juga sudah mulai enak. Mau coba silahkan diorder saja. wkwkwk

Oh iya, memasak juga serupa dengan mendidik loh, ketika kita mendidik pada dasarnya sama seperti teori memasak. Murid itu beragam seperti bumbu-bumbu dan sayur-sayuran, ada yang pada dasarnya cerdas ada pula yang perlu waktu agar menjadi cerdas. Sedangkan seorang guru adalah tangan koki yang memasak, enak tidaknya masakkan sangat ditentukan oleh koki, dan baik tidaknya seorang murid juga bisa ditentukan dari gurunya. Ketika seorang koki memasak dengan penuh kesungguhan dan ia mencurahkan seluruh kemampuannya untuk membuat masakan yang terkezat, maka kemungkinan besar masakannya itu akan lezat pula. Begitu  pun seorang guru, ketika ia mendidik dengan sepenuh hati dan dengan sepenuh kemampuannya, maka kemungkinan besar murid yang dididiknya akan menjadi pribadi yang berkualitas.

Bismillah, akan aku kerahkan seluruh kemampuanku disini, semoga aku bisa mendidik dengan berkualitas sehingga mapu membuat muridku menjadi murid yang berkualitas juga.

secarik cerita mengajar di Pattani Thailand ... _)

Rabu, 19 November 2014

‘Hari Ini Nano-nano’

Hari ini ada beberapa yang aku dapatkan, hal yang pertama adalah, aku dapat memahami bahwa setiap anak punya masing-masing guru idola, meskipun aku sudah terapkan konsep edutaiment dalam aku mengajar tetapi masih belum cukup membuat semua anak didikku menyukai aku. Oke, segala sesuatu itu membutuhkan proses. Akan aku coba menjadi seorang guru yang menyayangi dan disayangi oleh anak didiknya. Indah dan super sekali hal itu .... semangat >>>

Hal kedua, tentang arti persahabatan. Di Thailand ini aku menangis, bukan karena aku sedih, tapi karena video yang seorang kawan unggah di facebook. Ya, cerita semasa aku sekolah di MAN Purbalingga, video ini sungguh membuatku terharu, dengan theme song lagu dari nidji yang belum aku tahu judulnya. Tapi intinya, Kita penakluk dunia, kita satukan hati, kita punya cita, sahabat. Sejenak memoriku kembali semasa dulu, ada satu cita-citaku yang baru terwujud sekarang ini, aku ingin mengikuti pertukaran pelajar di luar negeri, dan ahirnya aku meraih itu aku mengajar di Pattani Thailand.

Sungguh, kawan, kalianlah sahabat, aku tidak mungkin bisa sampai disini tanpa ada kalian, sahabatku kalian saudaraku... Terimakasih untuk semangatnya hari ini...
Andit Triono




Secarik cerita mengajar di Pattani Thailand_-)

Senin, 17 November 2014

Mendidik itu menyenangkan

Terimakasih murid-muridku. Hari ini banyak pelajaran yang bisa aku ambil. Aku sadari bahwa tidak ada orang yang karakternya sama, meskipun dia utubkembar identik. Individu selalu berbeda. Banyak hal yang bisa membuat perbedaan itu. Ada faktor gen, budaya, tingkat sosial dan juga jenia kelamin.

Disini pun aku temukan. Budaya kita berbeda wahai muridku. Inilah tugasku sebagai seorang pendidik, mendidik kamu-kamu yang berheda-beda itu menjadi insan yang cerdas dan berkarakter.

Hari ini walaupun letih tapi aku bahagia, tersenyumlah muridku. Senyummu adalah kebanggaan bagi diriku.

Secerca cerita mengajar di Thailand _:-)

Sabtu, 15 November 2014

Cerita Bersama Pengaasuh Pondok yang Berpendidikan Tinggi

Hal yang sangat menarik hari ini, berbincang lama dengan pengasuh pondok, Ibu pengasas. Beliau adalah pendiri pondok dan sekolah tempatku praktik mengajar di Thailand. Beliau lulusan Algeria, pandai bahasa Arab, bahasa Inggris, bahasa Prancis dan juga bahasa Melayu. Timbul dalam pemikiranku, kalau nanti saya itu ingin memiliki seorang istri yang berpendidikan tinggi pula (biar mudah kalau nantinya mendirikan lembaga pendidikan pesantren dan umum). Hehe


Bukan hanya pandai dalam mengatur lembaganya, beliau juga seorang yang kritis, cerdas dan berdedikasi tinggi. Inilah yang seharusnya ada dala diri setiap pendidik Indoesia, begitu pun diriku. Kekagumanku hari ini semoga akan membawa berkah bagiku dan calon istriku nanti. Semoga suatu saat nanti impianku untuk memiliki sebuah lembaga pendidikan bisa terwujud. Aamiin...

Kamis, 13 November 2014

SISTEM PENDIDIKAN DI TEMPAT MENGAJAR (THAILAND)
Genap satu minggu perjalanku mengajar di Sangtham Pattani school. Sebuah sekolah yang didalamnya juga ada pondoknya. Pertama kali aku disini sedikit canggung, karena fikirku akan sulit bagiku untuk beradaptasi dengan sistem sekolah dan pondok disini. Sitem pendidikan disini berbeda dengan sistem pendidikan waktu saya sekolah di Indonesia. Sistem pendidikan disini menerapkan sistem full days shool (anak belajar dari pagi sampai sore bahkan malam bagi pelajar pondok). Uniknya disini masih memisahkan pendidikan agama dengan pendidikan akademik. Pendidikan agama diberikan pagi sampai siang hari, yaitu pukul 8 pagi sampai pukul 12 siang, sedangkan pendidikan akademik diberikan pada waktu siang sampai sore, yaitu pukul 12.30 siang sampai pukul 4 sore. Namun ada juga sekolah yang sudah mulai merubah sistemnya, tetapi hanya dibalik saja pendidikan agama menjadi sore hari dan pendidikan akademik menjadi pagi hari sama dengan pendidikan di Indonesia zaman dahulu. Zaman Bapak dan Ibu saya tercinta sistem pendidikan di Indonesia sama dengan sistem pendidikan di Pattani Thailand ini.
Jika kita lihat, orientasi pendidikan disini adalah dunia dan agama dan di sekolah tempatku praktik mengajar ini lebih menitik beratkan terhadap pendidikan agama sebagai pendidikan asasi. Mereka pun tidak hanya mengejar akhirat saja dengan hanya menekankan pendidikan agama saja tetapi juga mereka menekankan kepada pendidikan duniawinya yaitu dengan adanya pendidikan akademik, meskipun ada juga pondok disini yang hanya mengkaji masalah agama tanpa adanya pendidikan akademik. Menurutku sih, sistem pendidikan semacam itu ada baik dan buruknya. Baik ketika dikelola dengan baik, dan buruk jika tidak bisa mengelola dengan baik. So guys, bagi yang ingin punya lembaga pendidikan bisa menganalisa gambaran pedidika di Pattani ini dan menjadikannya seagai perbandingan. Terimakasih ... J

Sepenggal cerita mengajar di Pattani Thailand :_)

Kamis, 06 November 2014

My First Experience

My first experience to go abroad. And now i'm in Pattani Thailand. Here I've to teach in Sengtham. . . :)
I remember that i wanna be a great teacher, but to realize it i need to strugle. I've to do the best here...



Mendidik adalah sebuah seni, so siapkah kita berkarya wahai para pendidik?